Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Prisma Umat Wujudkan Gerakan Berkelanjutan dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Umat Buddha

Kamis, 30 Oktober 2025
Kategori : Berita

Tangerang (Bimas Buddha) ----- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha bersama Yayasan Karakter Eling Indonesia (YKEI) terus melaksanakan aksi lanjutan Program Prisma Umat dengan memberikan pendampingan dan pembekalan usaha mandiri kepada umat melalui pemanfaatan eko-enzim

Beberapa umat di Vihara Puspa Sari Maitreya Desa Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang sangat antusias mengikuti pembinaan Prisma Umat untuk kemandirian ekonomi melalui program eko-enzim diantaranya pelatihan pembuatan sabun cair, sabun padat, dan lilin dari minyak bekas serta pemanfaatan daur ulang kain bekas.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, mengatakan bahwa Prisma Umat merupakan upaya untuk memberdayakan umat melalui optimalisasi dana sosial keagamaan. Supriyadi berharap ke depan setiap vihara dapat mengelola umatnya dengan baik, memahami persoalan yang dihadapi umat, serta menjalin kolaborasi antara pengurus vihara dan para penyuluh, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan umat.

“Program Prisma Umat juga harus turun kebawah melalui Pembimas, Ketua Vihara dan Penyuluh Agama Buddha untuk melanjutkan ke setiap umat yang ada di sekitar rumah ibadah,” tambahnya.

Menurutnya ke depan program pemberdayaan umat tidak lagi hanya berupa bantuan semata, tetapi disertai dengan aktivitas yang dapat membangkitkan semangat dan kemandirian dalam diri setiap umat.

“Ada beberapa model aktivitas karya yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas hidupnya seperti yang akan dilakukan pada hari ini yang akan mengajarkan beberapa model yang nanti dapat dikembangkan untuk meningkatkan tambahnan pendapatannya,” ujar Dirjen pada Kamis (30/10/2025).

Sementara Ketua Yayasan Karakter Eling Indonesia Yusri Heni menjelaskan bahwa hari ini Tim memberikan pembinaan Prisma Umat untuk kemandirian ekonomi melalui eko-enzim dan produk turunannya seperti sabun cair, sabun padat dan lilin dari minyak bekas.

“Kita membuat bebetapa varian seperti lerak, karena itu bagus untuk batik sabun yang khusus ada eko-enzimnya tetapi ada leraknya bisa di gunakan untuk nyuci batik. eko-enzim sirih dan serai buat mencuci sayur dan buah karena ada anti oksidanya,” jelas Yusri.

Pembina Yayasan Karakter Eling Indonesia Melly Kiong menjelaskan bahwa kesempatan hari ini kita dan tim mendampingi dan memberikan pelatihan program untuk kemandirian kepada umat.

“Kita berharap peserta yang sudah ikut dalam program Prisma Umat punya dasar-dasar untuk bisa menjadi entrepreneur dan dapat memproduksi sesuatu, kita bikin yang sangat simple, bikin sabun, lilin dan hari ini saya bertugas untuk memperkenalkan bahwa setiap orang itu bisa kreatis melalui bahan atau kain yang tidak terpakai untuk menjadi prodak yang bagus,” terang Melly Kiong.


Sumber
:
Tim Humas
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait