Moderasi beragama ini telah dilakukan sejak menjalankan ajaran Buddha yaitu jalan tengah, tidak ekstrim. Dirjen Bimas Buddha Caliadi mengajak mengembangkannya dalam memperkokoh persatuan.
“Tinggal kita mengembangkan program dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan,” ucap Caliadi saat memaparkan program pada Rapat Kerja Ditjen Bimas Buddha.
“Bukan agamanya yang dimoderasikan/moderatkan, tetapi cara beragamanya yang kita jalankan,” tegas Caliadi.
Pemaparan Program Penguatan Moderasi beragama ini merupakan bagian dari presentasi Dirjen Bimas Buddha dalam Evaluasi Capaian Kinerja (2015-2019) dan Strategi Peningkatan Kinerja (2020-2024).
Dalam kesempatan tersebut Dirjen Bimas Buddha menandatangani Perjanjian Kinerja Sekretaris Ditjen Bimas, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha serta Ketua STABN Sriwijaya dan Raden Wijaya. Dilanjutkan penandatanganan pejabat Eselon III dan IV pusat.
Raker dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 8 Februari diikuti semua pejabat eselon 1, II, III dan IV baik pusat dan daerah. Menghasil 3 komitmen salah adalah penguatan program moderasi beragama tersebut.
Adapun 3 komitmen tersebut adalah
1. Melaksanakan Program Prioritas di Lingkungan Ditjen Bimas Buddha
2. Komitmen terhadap pengamalan nilai-nilai Pancasila dan peningkatan Wawasan Kebangsaan dalam pelaksanaan program moderasi di Lingkungan Ditjen Bimas Buddha
3. Berkomitmen mencapai realisasi anggaran 95%