Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Pabbajja Samanera Sementara Diawali dengan Upacara Pemotongan Rambut

Selasa, 19 Desember 2023
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) ------------ Sebanyak 500 umat Buddha mengikuti Pabbajja Samanera Sementara di Candi Borobudur. Kegiatan ini diawali dengan pemotongan rambut para peserta yang dilakukan para Bhikkhu Sangha.

Prosesi pemotongan rambut berlangsung di Aksobya Candi Borobudur. Pemotongan rambut kali pertama dilakukan oleh orang tua, saudara maupun lainnya, kemudian terakhir dilakukan oleh para Bhikkhu Sangha.

Tahun ini peserta Pabbajja Samanera Sementara termuda pada usia 8 tahun. Sedangkan yang tertua berumur 100 tahun bernama Yasani, kelahiran Cilacap 20 Juli 1923. Prosesi potong rambut  tidak hanya rambut di kepala yang dicukur habis, juga alis dan kumis. Rambut yang dipotong tersebut kemudian dibungkus dalam daun. Kegiatan Pabbajja Samanera Sementara ini berlangsung dari tanggal 16 Desember sampai 28 Desember 2023.

Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara MBMI 2023, Fatmawati mengatakan setiap samanera itu melepaskan keduniawian. “Itu hal pertama yang dilakukan adalah melepaskan mahkota yang paling berharga di atas kepalanya yaitu rambut, alis dan semua yang dia miliki," sebutnya pada Minggu (17/12/2023).

Fatmawati menambahkan untuk mengikuti sebagai peserta Pabbajja Samanera Sementara setiap samanera memakai dua jubah. Dua lembar kain tersebut akan dililitkan di tubuhnya untuk baju.

"Selama pelatihan (jubah dipakai), selama 12 hari, hanya itu yang dipakai. Kalau satu kotor, dia akan mencuci dan pakai yang baru, selanjutnya berputar (bergantian) seperti itu. Itu makna pelepasan dan tidak melekat," jelasnya.

Menurut Fatmawati tahun ini diikuti 500 peserta. Ia menyebut perbedaan dengan tahun sebelumnya, kalau tahun ini jauh lebih baik dan lebih penuh persiapan karena tahun ini mulai awal tahun promosi ke sekolah-sekolah.

"Tahun ini ada anak yang berusia 8 tahun, itu paling muda. Kalau dari brosur ditetapkan 12 tahun, tapi anak ini sudah mengikuti tes ternyata anaknya mandiri, cukup cakap untuk bisa makan, pakai baju dan untuk dirinya sendiri sudah bisa berlatih dengan baik. Ada yang tertua peserta 100 tahun, tapi ini adalah tiga generasi sekaligus yang akan ikut mulai kakek, anak sampai cucunya ikut serta menjadi Pabbajja Samanera," pungkasnya.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait