Lantik Analis Kebijakan, Dirjen Serukan Penyusunan Kebijakan yang Responsif dan Adaptif
Jakarta (Bimas Buddha) -------- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, melantik dan mengambil sumpah jabatan fungsional Analis Kebijakan pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Yuli Pristiani, di Gedung Kementerian Agama RI, Senin (14/4/2025).
Dalam arahannya, Dirjen menegaskan pentingnya peran analis kebijakan dalam memperkuat kualitas kebijakan yang dihasilkan oleh Ditjen Bimas Buddha. Menurutnya, kehadiran para analis kebijakan merupakan pilar penting dalam mendukung organisasi agar mampu melahirkan keputusan yang tepat, berdampak positif, serta tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Harapan saya, dengan banyaknya analis kebijakan di Ditjen Bimas Buddha, maka seluruh kebijakan yang kita rumuskan dan terapkan telah melalui kajian mendalam. Setiap keputusan, termasuk petunjuk teknis yang akan dikeluarkan, perlu dirumuskan dengan baik melalui hasil analisis para analis kebijakan," ujar Supriyadi.
Selain itu, Dirjen juga berpesan agar setiap analis kebijakan menyusun rencana aksi yang tidak hanya terpaku pada satu alternatif kebijakan, tetapi mampu menawarkan berbagai pilihan sesuai kondisi yang ada. Dirinya mendorong seluruh analis kebijakan untuk terus mengembangkan kapasitas diri dengan memahami dinamika lingkungan dan membaca perkembangan yang terjadi.
"Teruslah belajar dan cermati perkembangan sekitar. Karena di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) ini, kebijakan yang responsif dan adaptif sangat diperlukan. Mari kita bersinergi untuk menghadirkan kebijakan yang bermanfaat di Ditjen Bimas Buddha," tutup Supriyadi.
Pelantikan disaksikan oleh Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, turut hadir pejabat Eselon III, IV, Pejabat Fungsional Ahli Madya, dan Fungsional Ahli Muda di lingkungan Ditjen Bimas Buddha.
