Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

KCBI Menjadi Mitra Strategis Umat Buddha dalam Membangun Bangsa

Senin, 15 September 2025
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) ------- Direktur Jederal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi hadiri Pengukuhan Dewan dan Pelantikan Dewan Pengurus Pusat KCBI masa bakti 2024–2029 bertempat di Ruang Lawu 1-2, Gedung Pusat Niaga, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatannya Supriyadi menegaskan dukungan pemerintah terhadap peran KCBI. “Kami melihat KCBI sebagai mitra strategis yang bisa menghubungkan umat dengan negara melalui gagasan cerdas dan gerakan nyata. Kehadiran para cendekiawan akan memperkuat posisi umat Buddha di ruang publik,” sebutnya pada Minggu (14/9/2025).

Ketua Umum WALUBI Hartati Murdaya menyampaikan bahwa peran KCBI sebagai wadah cendekiawan Buddhis untuk mengabdi pada Dharma Agama dan Dharma Negara. “KCBI ini adalah sudah seperti keluarga saya, melalui KCBI kita akan mengabdi untuk bangsa dan negara, melakukan kontribusi nyata,” ujarnya.

Menurutnya Pelantikan hari ini adalah momentum untuk membawa umat Buddha berperan aktif dalam pembangunan Indonesia dengan semangat saling mengasihi, yang kuat membantu yang lemah.

Sementara Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar yang hadir sebagai keynote speaker, menekankan sinergi dan keterlibatan umat Buddha melalui ekonomi kreatif. “Indonesia itu adalah negara beragama. Agama Buddha atau agama apapun sebenarnya menebarkan benih-benih kebaikan dan menyebarkan cinta supaya kita jangan terpecah belah. Kita harus menjadi satu karena landasan dari negara Indonesia beragama dan gotong royong menuju Indonesia Emas,” ungkap Wamen Ekraf Irene Umar.

Wamen Ekraf Irene juga mengajak Cendekiawan Buddhis untuk menjaga kerukunan bersama satu sama lain, apapun agama yang dianutnya, tetap harus punya rasa saling mencintai. Lebih lanjut, Wamen Ekraf Irene menjelaskan seperti apa ekonomi kreatif menjadi kunci dalam pengembangan diri saat menghadapi berbagai tantangan global terkini. Setelahnya, Wamen Ekraf Irene juga menyebut pentingnya agama dan kreativitas dalam mendorong pertumbuhan dan pembuatan kebijakan ekraf.

“Ekonomi kreatif muncul sebagai new engine of growth yang memiliki 17 subsektor didalamnya. Ekonomi kreatif akan memetakan ekosistem dengan segala sesuatu rantai nilai didalamnya. Hal ini juga sejalan dengan banyak ajaran-ajaran agama Buddha yang selalu menjembatani kebaikan seperti ajaran welas asih dan meditasi untuk mendapat kekuatan energi positif,” tambahnya.


Sumber
:
Humas Walubi
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait