Jakarta (Humas Buddha) -------- Didampingi Dirurpendik Agama Buddha, Dirjen Bimas Buddha bersama Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Adung Abdul Rochman melakukan pertemuan guna membahas rencana diadakannya kegiatan “Sannipata Nusantara Waisak 2024” pada Juli mendatang, Selasa (7/5/2024).
“Umat Buddha Indonesia dalam kurun waktu sekian tahun ini merasa rindu untuk bisa bertemu langsung dengan pimpinan kenegaraan, Bapak Presiden Joko Widodo dalam memaknai sebuah aktivitas keagamaan” tutur Dirjen.
Dirjen menyebut bahwa menyikapi hal tersebut, seiring dengan arahan Menag pada Rekernas Kemenag 2024 agar diadakan sebuah kegiatan yang dapat mempertemukan semua potensi dan komponen umat Buddha. Oleh karena itu, pihaknya bersama jajaran telah melakukan diskusi bersama hingga tercetusnya konsep kegiatan bernama “Sannipata Nusantara” sebagai terjemahan dari silaturahmi nasional.
Dirjen berharap bahwa dengan penyelenggaraan acara tersebut, dapat mempertemukan berbagai potensi yang dimiliki oleh umat Buddha Indonesia tanpa tersekat dengan perbedaan.
Kepada Koordinator Stafsus Menag, Dirjen juga melaporkan bahwa pada Waisak kali ini umat Buddha menggelar ibadah masing-masing. Setiap organisasi melaksanakan setiap ibadah bersama baik di vihara maupun candi-candi Buddhis.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Adung Abdul Rochman mengatakan bahwa rencana digelarnya pertemuan akbar umat Buddha tersebut akan menjadi momentum yang sangat baik dan monumental.
Dirinya menyebut bahwa momentum mengumpulkan umat dalam jumlah besar sangat jarang dilakukan, sehingga perlu dipikirkan terkait kemasan kegiatan tersebut. Gus Adung, sapaan akrabnya, berharap bahwa kemasan itu kiranya dapat menimbulkan perasaan dalam diri umat Buddha yakni merasa sangat senang menjadi umat Buddha yang tinggal di Indonesia.
“Negara terbaik untuk umat Buddha, adalah Indonesia. Perasaan itu harus ada. Sama halnya bagi umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, agama yang lain, negara terbaik untuk mereka menjadi umat dengan agamanya masing-masing itu adalah Indonesia,” terangnya.
Gus Adung berharap bahwa selepas dari diadakannya pertemuan tersebut akan membuat umat Buddha semakin yakin dengan agamanya. Semakin taat, semakin giat dalam menjalankan agamanya, tidak hanya menjadi umat beragama yang baik, tetapi sekaligus dapat memberikan kontribusi positif, bagi Indonesia dan kemajuan bersama.