Magelang (Humas Buddha) ------------- Dirjen Bimas Buddha Supriyadi hadiri Pembekalan Pengetahuan tentang Borobudur bagi Pemandu Wisata Candi Borobudur, bertempat di Manohara-Borobudur Study Center, Senin (17/10).
Pembekalan dilakukan dalam upaya mendukung Nota Kesepahaman Pemanfaatan Candi Borobudur untuk Kepentingan Ibadah Agama Buddha Indonesia dan Dunia.
Supriyadi mengapresiasi Yayasan Karaniya sekaligus (Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) yang menghadirkan narasumber Dr. Hudaya Kandahjaya yang memang telah menuangkan perhatiannya & kehidupannya untuk meneliti Candi Borobudur.
"Hari ini kita berkumpul dalam suasana yang penuh bahagia untuk membuka cakrawala kita dalam memahami nilai-nilai luhur dari Candi Borobudur,” uangkapnya.
Dirjen mengatakan dalam beberapa literatur tentang Borobudur kita mendapatkan pesan penting bahwa sesungguhnya Candi Borobudur dibangun sebagai pengajaran, tuntunan untuk memberi manfaat dan kesejahteraan bersama bagi masyarakat luas dengan memperagakan keindahan seni dan budaya Nusantara.
“Pesan itu tergambar dalam bentuk monumen candi dengan nilai-nilai spiritualitas dan pendidikan yang agung. Candi Borobudur juga menunjukkan ajaran keagamaan yang berkebudayaan, mengandung nilai spiritualitas dengan budi pekerti yang luhur, yang tidak sekadar normatif, namun juga dapat dinalar dan dirasakan,” lanjut Dirjen.
Kepada peserta kegiatan Supriyadi sampaikan bahwa kegiatan ini membuka carakawala tentang Candi Borobudur.
“Dari Candi Bobobudur kita dapat mempertajam kepekaan dan pengetahuan yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Pahatan batu yang tergambar dalam setiap relief memberikan pesan kehidupan agar kita senantiasa memiliki tekad untuk selalu bermanfaat buat orang lain, dan jika pun tidak bisa, setidaknya untuk tidak merugikan atau mencederai kehidupan. Justru yang harus dilakukan adalah menjalani kehidupan yang berarti, menjadi manusia yang membawa ketenteraman dalam dirinya, keluarganya, kerahayuan bagi masyarakat, bangsa, negara, dan seluruh alam, terangnya.
Selanjutnya Dirjen menyambut dengan gembira atas pertemuan ini, untuk memperdalam pengetahuan kita terhadap Candi Borobudur dari pemerhati Candi Borobudur.
Nomentum ini menjadi lebih bermakna karena Pemerintah melalui empat Menteri dan dua Gubernur telah menandatangani Nota Kesepahaman Pemanfaatan Candi untuk Kepentingan Ibadah Agama Buddha Indonesia dan Dunia. Sekaligus sebagai bentuk komitmen kita semua dalam menunjang kebijakan Bapak Ir. Joko Widodo, Presiden RI dalam mewujudkan Candi Borobudur sebagai Super Prioritas Destinasi Wisata.
Tampak hadir dalam acara pembekalan Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma beserta Jajaran, Ketua STABN Raden Wijaya, Ketua STABN Sriwijaya, perwakilan (PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko), Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI), Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha (APTABI), Asosiasi Dosen Agama Buddha Indonesia (ADABI), STIAB Smaratungga, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), National Tour Guiding Academy (NTGA) dan tamu undangan lainnya.