Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Dirjen Bimas Buddha Ajak ASN Pahami dan Sosialisasikan Kebijakan Nasional Secara Bijak

Rabu, 16 Juli 2025
Kategori : Berita

Banten (Bimas Buddha) --------- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, menekankan pentingnya peran aparatur sipil negara (ASN) dalam menyampaikan pemahaman atas kebijakan penyesuaian anggaran kepada masyarakat secara bijak dan bertanggung jawab.

Hal ini disampaikannya dalam Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran Ditjen Bimas Buddha Tahun Anggaran 2026 yang diikuti oleh Ketua Sekolah Tinggi Keagamaan Buddha, pejabat pusat dan daerah, JFT Ahli Madya, Ahli Muda Operator SAKTI secara hybrid pada Selasa (15/7/2025).

“Kepada para pimpinan agar dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat atas kebijakan penyesuaian anggaran ini, sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap citra Ditjen Bimas Buddha ataupun pemerintahan yang sedang berjalan,” ujar Supriyadi.

Lebih lanjut, Supriyadi mengingatkan bahwa ASN sebagai pelayan publik memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi penyambung lidah yang baik dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Sebagai ASN kita berkewajiban untuk memberikan pemahaman yang sebaik-baiknya kepada masyarakat yang kita layani. Karena itu, teman-teman sekalian juga harus mengendalikan cara berucap dan menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tegasnya.

Dirjen juga menekankan bahwa dalam menyusun program dan kegiatan, seluruh ASN Ditjen Bimas Buddha harus merujuk pada arah kebijakan nasional yang telah ditetapkan. Dirinya menggarisbawahi pentingnya memahami delapan cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, serta delapan program prioritas Kementerian Agama sebagai turunan dari cita nasional tersebut.

“Ini adalah rambu-rambu yang harus kita pegang teguh, agar apa yang kita kerjakan nanti tidak lepas dari angka 8.8 ini. Namun secara lebih terperinci, kita juga tidak boleh lepas dari cascading dari RPJP, RPJMN, dan Renstra yang telah dituangkan dalam sasaran strategis,” jelasnya.

Menutup arahannya, Supriyadi mendorong para peserta untuk mulai memikirkan kegiatan-kegiatan strategis yang berdampak nyata bagi masyarakat, bukan sekadar kegiatan rutin.

“Kita harus sudah mulai mempersiapkan sebuah aktivitas strategis untuk mewujudkan tujuan dari apa yang dicita-citakan sebagaimana dituang dalam Asta Cita, Asta Protas, tujuan visi misi Kementerian Agama, maupun visi misi pembangunan umat Buddha Indonesia,” tuturnya.

Dirinya juga mengingatkan bahwa tugas ASN bukanlah tugas yang ringan, sehingga diperlukan dedikasi penuh demi kepentingan bersama.

“Energi yang kita berikan harus betul-betul dicurahkan untuk kepentingan kita bersama-sama agar masyarakat yang kita layani mendapatkan manfaat dan nilai tambah dari apa yang kita kerjakan. Tunjukkan kepercayaan masyarakat kepada kita sekalian itu dapat kita wujudkan dalam penyusunan program dan kegiatan yang berdampak pada masyarakat,” pungkasnya.

Kontributor : Metta


Sumber
:
Tim Humas
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait