Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Uposatha: Hari Untuk Berbuat Kebajikan, Mengamalkan Ajaran Sang Buddha

Sabtu, 02 April 2022
Kategori : Berita

Magelang (Humas Buddha) ---------------- Setelah pemerintah menandatangani Nota Kesepakatan Candi Borobudur sebagai kegiatan keagamaan umat Buddha, hari ini Sabtu  (02/04) plataran Candi Borobudur mulai digunakan untuk Puja Manggala Uposatha.

Prosesi pelaksanaan Puja Manggala Uposata dilakukan oleh umat Buddha dengan membacakan doa kebahagiaan.

“Hari ini kita semua bahagia, bisa melakukan doa kebahagiaan yang pertama kali di Candi Borobudur, semoga membawa kebahagiaan bagi bangsa Indonesia,” ungkap Bhante Dittishampanno.

Borobudur sebenarnya bisa digunakan untuk tempat wisata religi atau berziarah karena merupakan tempat suci bagi agama Buddha dan  mengawalinya dengan melaksanakan gerakan wisata religi di hari Uposatha.

“Uposatha adalah hari yang sakral,  hari yang suci di mana umat Buddha dianjurkan untuk berbuat kebajikan mengamalkan ajaran Sang Buddha, contohnya melaksanakan sila, (peraturan kemoralan), disisi lain  kata Bhante Hari uposata ini hari yang baik untuk melaksanakan puja karena kata Upo (dekat), dan  Satha itu guru jadi saat itulah kita melakukan puja kepada Guru," tuturnya.

Pelaksanaan Puja Manggala Uposata ini juga di rangkai dengan Prosesi Pradaksina berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali dengan membaca parita suci.

Direktur Urusan dan pendidikan Agama Buddha Supriyadi menyampaikan “Kita untuk tidak bereforia kemudian berbangga diri namun sesugguhnya yang diperlukan adalah bagaimana kita semua pada umat Buddha berkewajiban untuk menunaikan kewajiban-kewajiban kita senantiasa memohon dan memuja kepada para yang patut di puja,” jelasnya.

Supriyadi menambahkan bahwa sesunggunya di Candi Borobudur ini telah diletakkan satu bagian dari relik rambut Buddha, seperti yang kita yakini sebagaimana di tuangkan dalam Maha Parinibana Sutta. 

“Bahwa barang siapa yang senantiasa dengan penuh suka citta penuh rasa bahagia untuk melakukan puja di tempat tempat yang berkaitam dengan dhamma maka sesungguhnya dalam kehidupannya baik sekarang maupun nanti akan mendapatkan berkah kebahagiaan," tuturnya.

Lebih lanjut Supriyadi berharap untuk  umat Buddha  di wilayah Magelang dan Temanggung untuk melanjutkan Puja Mandala di Candi Borobudur.

“Bahwa hari ini bukanlah yang terakhir tapi bagaimana nanti agar setiap tanggal 1 dan tanggal 15 penanggalan bulan, kita senantiasa meluangkan waktu untuk melajutkan Puja Mandala di Candi Borobudur melaksanakan perbuatan kebajikan yang telah ditorehkan oleh Bapak Presiden, Bapak Menteri Agama senantiasa harus kita wujudkan dan kita jaga dengan sebaik-baiknya,” harapnya.

“Bahwa barang siapa yang senantiasa dengan penuh suka citta penuh rasa bahagia untuk melakukan puja di tempat tempat yang berkaitam dengan dhamma maka sesungguhnya dalam kehidupannya baik sekarang maupun nanti akan mendapatkan berkah kebahagiaan,” tambahnya.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait