Magelang (Bimas Buddha) -------- Dipimpin oleh Bhikkhu Sangha peserta Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) melakukan Pradaksina di Candi Agung Borobudur.
Pradaksina merupakan penghormatan bersama mengitari sebuah obyek sambil berjalan dengan sikap anjali searah jarum jam sebanyak tiga putaran sambil membaca parita suci.
Pelaksana pradaksina di Candi Borobudur yang diikuti oleh para bhikkhu, samanera, attasilani, upasaka dan upasika.
Ketua Panitia Indonesia Tipitaka Chanting 2023, Bhante Guttadhammo mengatakan prosesi pradaksina memunculkan nilai luhur dalam batin kita.
“Prosesi pradaksina kita merenungkan guru ggung kita Buddha Gautama mencapai kebuddhaan ini tidak mudah, sangat sulit, maka kita perlu mengapresiasi, memunculkan nilai luhur dalam batin kita,” jelasnya.
Dalam pradaksina menurut Bhante akan memunculkan kesabaran, ketulusan, keiklasan, mudah dinasehati, tidak sombong, itulah yang perlu dimunculkan sebab kalau nilai luhur tidak dimunculkan pasti yang buruk-buruk muncul.
“Maka dalam agama Buddha dikatakan bahwa memutari candi sambil meditasi, artinya memunculkan nilai luhur dalam batin kita tidak semata mata konsentrasi,” lanjut Bhante.
Bhante berharap semua perbuatan baik yang dilakukan di sini dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari.