Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Melalui LMS Dirjen Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama Buddha di Indonesia

Rabu, 09 Agustus 2023
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) --------- Dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan dan perkembangan pendidikan ke depan, Ditjen Bimas Buddha menyediakan layanan Learning Management System (LMS).

Layanan Learning Management System (LMS) dalam upaya untuk membantu beberapa hal seperti keterbatasan Guru Pendidikan Agama Buddha (PAB) dan pengawas, serta tidak terpenuhinya hak siswa dalam belajar agama Buddha, menjadi landasan berpikir untuk menyediakan sebuah layanan secara mandiri yang juga menjadi wadah bagi para guru untuk menyalurkan kompetensi.

Dalam kesempatan rapat koordinasi dan persiapan Launching LMS bersama Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Dirjen mengatakan bahwa gagasan untuk menyediakan sebuah Learning Management System (LMS) adalah sebagai upaya untuk memasuki pola pembelajaran yang sedang digagas dan sudah diluncurkan bersama kurikulum merdeka.

“Forum ini adalah pertemuan guna membahas progres terkait persiapan, diskusi penetapan waktu serta demo Launching Learning Management System (LMS),” sebut Supriyadi, pada Selasa (08/08/2023).

Dirjen menambahkan Kemenag sudah mulai untuk melakukan pelatihan Kurikulum Merdeka berbasis MOOC (Massive Open Online Course). Oleh karenanya, lanjut Supriyadi bahwa pada saat ini apa yang menjadi gagasan kita semua sudah seiring dan sejalan dengan hal tersebut.

Terkait hal tersebut kepada Kasubdit Dikdasmen dan jajaran, Dirjen memerintahkan agar segera melakukan koordinasi dengan Kepala Pusdiklat tenaga Teknis.

Supriyadi berpesan agar para Guru Pendidikan Agama Buddha (PAB) juga mendapatkan pelatihan Kurikulum Merdeka berbasis MOOC. Hal tersebut tentunya akan sejalan dengan LMS yang juga memiliki basis sama.

Dirinya menyebut bahwa makna dan fungsinya yakni agar para guru dapat menuangkan karya inovatifnya dalam sistem dan siswa bisa belajar menguatkan baik dengan guru maupun tidak. Setelah ini berhasil maka nanti akan dirumuskan ketetapan yang menjelaskan bahwa LMS dapat dipergunakan untuk kepentingan nilai bagi siswa yang tidak memiliki guru di sekolah serta nilai tambah.

Dengan adanya LMS Pendidikan Agama Buddha ini diharapkan mampu menjaga siswa agar mendapat layanan pendidikan terutama pendidikan agama Buddha. Menurutnya belajar dari agama bukan belajar agama, namun disampaikan pula nilai-nilai agar siswa mempunyai karakter humanis dan buddhistik.

Selain itu, Dirjen juga berharap bahwa LMS Pendidikan agama Buddha ini mampu membangkitkan semangat para guru oleh karena itu setiap guru wajib untuk memahami bahwa LMS menjadi wadah milik semua guru di Indonesia.


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait