Jakarta (Bimas Buddha) -------- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor, di dampingi Pembimas Buddha Sugiarto kunjungi Nava Dhammasekha Cinta Kasih di Kota Sorong Provinsi Papua.
Dalam kesempatan kunjungannya Luksen Jems Mayor menyampaikan apresiasi atas langkah inovatif Nava Dhammasekha Cinta Kasih di Kota Sorong dalam menyediakan fasilitas mushola.
Menurutnya inisiatif ini sejalan dengan konsep moderasi beragama yang diusung Kementerian Agama, di mana fasilitas keagamaan di sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga dapat digunakan sebagai laboratorium keagamaan khususnya bagi siswa-siswi di Sekolah tersebut.
"Penyediaan mushola ini adalah sebuah langkah yang sangat positif dan strategis. Ini tidak hanya memfasilitasi kebutuhan ibadah, tetapi juga menjadi tempat ideal bagi pembinaan karakter dan bimbingan konseling siswa," sebut Luksen Jems Mayor pada Sabtu (31/08/2024).
Kakanwil menambahkan bahwa pendidikan karakter dan keagamaan adalah dua komponen penting dalam pembentukan jati diri siswa. Dengan adanya mushola yang juga difungsikan sebagai laboratorium keagamaan, sekolah dapat menyusun program-program bimbingan yang bertujuan memperkuat toleransi dan pengertian antarumat beragama.
“Dalam konteks Papua Barat yang kaya akan keberagaman budaya dan agama, langkah ini diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung. Siswa dapat belajar memahami dan menghargai perbedaan melalui kegiatan keagamaan inklusif yang difasilitasi di lingkungan sekolah," tambahnya.
Melalui konsep ini, Luksen berharap setiap sekolah dapat mengembangkan program yang kreatif dan inspiratif, yang tidak hanya memupuk aspek spiritual, tetapi juga mengasah kemampuan sosial dan emosional siswa. Hal ini juga diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah di daerah lain untuk mengimplementasikan hal serupa.
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari para pendidik dan orang tua siswa yang berharap agar program serupa dapat dikembangkan lebih luas lagi. Mereka optimistik bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan mutu pendidikan di Papua Barat dan Papua Barat Daya, khususnya dalam membangun generasi muda yang toleran dan berkarakter.
Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Buddha Sorong Rudi Wijaya menjelaskan bahwa selain Vihara dan Mushola yang sudah ada, akan di bangun lagi lima ruang tempat beribadah bagi Agama yang lain sebagai Wujud Moderasi, Kerukunan dan Harmonisasi Beragama di Papua Barat Daya.