Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

FGD Kuatkan Moderasi Beragama melalui Tokoh Agama.

Minggu, 05 Juni 2022
Kategori : Berita

Magelang (Humas Buddha) ------------------- Untuk mendukung Program Pemerintah terkait Pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah Umat Buddha Indonesia dan Dunia,  Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha selenggarakan Focus Group Discussion (FGD), Magelang-Minggu (5/06).

Pelaksanaan FGD mengundang tokoh lintas agama pada wilayah Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung, serta menghadirkan beberapa narasumber yakni YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera, Kh. Yusuf Chudlori dan Muhfatkhan.

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Supriyadi dalam sambutan pembukaan mengucapkan terima kasih kepada peserta yang sudah berkenan hadir dalam acara ini dan berharap dapat memberikan pemahaman kepada Masyarakat sekitar.

“Kegiatan pada pagi hari ini kami berharap bahwa kontribusi Bapak dan Ibu sekalian nantinya untuk turut menyuarakan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar apa yang menjadi kebijakan Kementerian Agama dan Bapak Presiden tersampaikan dengan sebaik-baiknya,”ungkapnya.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Kebijakan Kementerian Agama khususnya dalam merawat dan mewujudkan Indonesia yang rukun, damai dan bahagia dengan program moderasi beragama dan untuk mewujudkan kehidupan yang utuh dan damai kami melibatkan komponen masyarakat tidak hanya dalam satu agama tetapi bisa melibatkan seluruh agama.

Supriyadi berharap nantinya pemahaman yang akan disampaikan para narasumber akan dapat diserap dengan baik bahwa umat Buddha bukan beriforia untuk memiliki Candi Borobudur tetapi umat Buddha mendapat kesempatan untuk memanfaatkan Candi Borobudur untuk kegiatan keagamaan baik di Indonesia maupun umat Buddha dunia. 

“Semoga harapan ini dapat diterima baik dan kita semua bisa berkontribusi bagi kemajuan peradaban negara khususnya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” harapnya.

YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera (Bhante Panna) dalam kesempatan memberikan materi menyampaikan bahwa pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Budha bukan mengubah status Candi Borobudur.

“Seperti kita ketahui setelah adanya penandatangan empat Menteri dan dua Kepala Daerah bahwa Pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha saya ingin menggaris bawahi kalimat pemanfaatan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Budha, bukan mengubah status Candi Borobudur menjadi tempat ibadah, kami perlu mengklarifikasi ini karena banyak masyarakat yang berpikir jauh, status Borobudur tetap seperti sekarang tidak ada perubahan,” ungkap Bhante.

Ketua Gerakan Keluarga Ansor KH. Yusuf Chudlori menyampaikan terkait adanya keputusan empat Menteri dan dua Kepala Daerah yang paling penting tadi bagaimana ada keputusan ataupun tidak bagaimana kita tetap menjaga hubungan beragama ini secara baik.

“Masih butuh sosialisasi yang lebih masif agar tidak timbul salah paham kalau sekedar salah paham masih lumayan, nanti kalau sudah menjadi paham yang salah ini yang sulit,” tambahnya.

Kepada peserta KH. Yusuf Chudlori menjelaskan, “Masyarakat Kabupaten Magelang sangat-sangat menghormati bagaimana Borobudur ini menjadi tempat ibadahnya umat Buddha dan masyarakat Kabupaten Magelang juga sangat-sangat merasakan berkahnya dari sisi ekonomi karena saya yakin masyarakat yang menikmati berkah ekonominya Borobudur dari mulai penjual asongan warung makan homestay dan lain sebagainya itu mungkin 95% umat Islam,” tuturnya.

Menurutnya Borobudur itu juga menjadi bahasa kami menjadi “wasilah” perantara ekonomi bagi umat Islam di Kabupaten Magelang, maka masyarakat Islam juga berkepentingan menjaga di samping menghormati ini tempat ibadahnya umat Buddha masyarakat juga menjaga bahwa ini adalah aset ekonomi bagi masyarakat, sebetulnya semangatnya sudah ketemu tinggal bagaimana teknisnya, ini agar tidak muncul potensi-potensi konflik yang ada di tengah-tengah masyarakat.  


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait