Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Doa Leluhur dan Keberkahan, Wujud Pelestarian Spiritualitas dan Kearifan Budaya

Senin, 30 Juni 2025
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) --------- Keluarga Besar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama RI melaksanakan kegiatan Doa Leluhur dan Keberkahan di Cetiya Jambhala Jaya, pada Senin (30/6/2025). Kegiatan ini menjadi wujud penghormatan kepada para leluhur sekaligus penguatan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan beragama.

Pelaksanaan doa dipimpin dengan khidmat dalam dua tradisi, yakni Buddhayana dan Tantrayana. Kegiatan ini menjadi sarana refleksi serta ungkapan rasa syukur dan harapan untuk perjalanan kehidupan yang lebih baik.

Dalam sesi Dhammadesana, YM. Bhikkhu Sasanabodhi Mahathera menyampaikan bahwa doa leluhur dan keberkahan merupakan bagian dari kearifan budaya Nusantara yang sarat nilai spiritual dan religius.

“Tidak ada salahnya kita menyelenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya sebagaimana murwokoro artinya kita memulai sesuatu yang baru dengan semangat dan spirit yang baru,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bhante menegaskan pentingnya memahami tradisi bukan sekadar pada bentuk lahirnya, tetapi juga pada pesan moral dan nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

"Tradisi adalah warisan luhur yang diciptakan para leluhur dengan kecermatan dan kecakapan penghayatan spiritual. Falsafah Jawa seperti 'urip iku gawe nguripi' (hidup untuk menghidupkan) sejatinya memiliki konektivitas yang kuat dengan ajaran Buddha Dhamma," ujarnya.

Menutup rangkaian kegiatan, Direktur Jenderal Bimas Buddha, Supriyadi, menyampaikan refleksi dan harapan.

"Semoga momentum-momentum ini menjadi pengingat bagi kita semua: hal-hal baik yang telah kita lakukan, kita lanjutkan dan tingkatkan. Hal-hal yang belum baik segera kita perbaiki, dan yang buruk kita tinggalkan. Hal-hal yang belum muncul jangan kita munculkan. Demi kebahagiaan bersama," ujar Supriyadi.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen juga mengajak seluruh jajarannya untuk mendoakan para pendahulu, khususnya 22 orang mendiang pegawai Ditjen Bimas Buddha.

“Kita doakan semoga mereka berbahagia dan menjadi spirit kita untuk terus membangun perkembangan Buddha Dhamma di Indonesia,” pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai spiritual dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam melanjutkan perjuangan para pendahulu demi kebaikan bersama.

Kontributor: Metta


Sumber
:
Tim Humas
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait