Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809

Dirjen Bimas Buddha Berkomitmen Wujudkan Ketahanan Umat Menuju Keluarga Hita Sukhaya

Rabu, 30 Juli 2025
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) ---------- Ditjen Bimas Buddha saat ini tengah berupaya untuk membangun umat Buddha yang “maslahat”. Jika diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Buddha, kata tersebut memiliki padanan arti dengan kata ketahanan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengemukakan bahwa hal itu merupakan haparan besarnya yakni agar umat Buddha mempunyai ketahanan yang dimulai dari level keluarga.

Harapan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Pembinaan Tokoh Agama Buddha Tahun 2025 di Jakarta, pada Rabu (30/7/2025).

“Tema kita hari ini sesungguhnya adalah berkaitan dengan ketahanan keluarga. Ujungnya adalah, yang kita harapkan adalah keluarga hita sukhaya,” ungkap Dirjen.

Menurutnya, hitaya sukhaya adalah hal yang kerap kali direnungkan dalam setiap umat Buddha membaca paritta atau berdoa. Oleh karenanya, pada forum tersebut pihaknya mengajak para peserta untuk menurunkan hal tersebut ke dalam bentuk konsepsi-konsepsi terukur dan jelas yang dimulai dari tataran keluarga.

Dirjen mengatakan bahwa melalui forum pertemuan tersebut akan menghasilkan pedoman perkawinan dalam agama Buddha, yang diharapkan akan memberikan jaminan perlindungan kepada umat.

“Mekanismenya kemarin sudah dimulai dengan satu konsepsi kita ada kartu atau ada penunjukan dari masing-masing organisasi atas siapa yang diberikan kewenangan agar tidak semua orang melakukannya,” jelas Supriyadi.

Disampaikannya, ketika sudah adanya jaminan melalui satu sistem yang baik serta standar sempurna, maka tentu akan terwujud satu keluarga bahagia dan sejahtera.

Kendati demikan, Dirjen mengungkapkan bahwa untuk menuju hal tersebut tidaklah mudah.

“Pasti hari ini masih banyak terjadi keluarga-keluarga Buddhis yang belum dapat mewujudkan impiannya menjadi keluarga hitaya sukhaya. Maka, dalam proses ini kita memerlukan satu aktivitas baru yakni membangun ketahanan keluarga.” Sambung Dirjen.

Tak hanya itu, Dirjen juga berharap akan lahir pemikiran tentang konsepsi strategis guna meningkatkan taraf hidup umat Buddha yang belum layak.

Menurutnya, hal tersebut dapat terwujud melalui empat hal, yakni meningkatkan kualitas SDM, membangun ekonomi umat yang mandiri, meningkatkan keyakinan serta pemahaman terhadap agama, dan mendorong agar umat Buddha berkontribusi dalam sosial.

Kegiatan Pembinaan Tokoh Agama Buddha Tahun 2025 digelar selama sehari dengan menghadirkan narasumber kompeten yakni Dokter Ratna Surya Widya dari Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia serta Ibu Melly Kiong dari Yayasan Karakter Eling Indonesia. Kegiatan diikuti oleh 35 peserta yakni tokoh majelis agama Buddha.


Sumber
:
Tim Humas
Penulis
:
Budiyono
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait