Magelang (Humas Buddha) ------- Delegasi Religion of Twenty (R20) dari 32 negara kunjungi Vihara Mendut di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, Minggu (06/11/2022).
Delegasi diterima langsung oleh Kepala Vihara Mendut YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera bersama Dirjen Bimas Buddha Supriyadi serta tokoh agama.
Kepada rombongan delegasi Bhante Panna memberikan penjelasan tentang keberadaan vihara dan ornamen ornamen atau bangunan yang ada disekitar komplek Vihara Medut, serta menjelaskan keberadaan pohon Bodhi yang menurutnya dibawah pohon Bodhi itulah Pangeran Sidharta mendapatkan pencerahan atau penerangan sempurna.
Wasekjen PBNU Gus Najib Azca mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari R20, setelah dua hari di Bali, Yogyakarta dan hari ini ke Vihara Mendut, ke Candi Borobudur, dan nanti malam penutupan di pondok pesantren Pandanaran.
Menurutnya ini yang kita sebut sebagai perjalanan budaya untuk tokoh agama, untuk menyaksikan secara langsung dan merasakan, menghayati suasana keberagamaan dan keberagaman serta kebinekaan di Indonesia.
“Ini merupakan agenda R20 pemimpin-pemimpin seluruh dunia dimana Indonesia sebagai inisiator dari acara ini, khususnya Nadhatul Ulama ingin menunjukkan kepada pemimpin agama di dunia mengenai praktek kehidupan kebinekaan yang harmonis di Indonesia,” ungkapnya.
Adapun tujuan dari kegiatan ini kata Gus Najib Azca, kita ingin membangun sebuah kekuatan global yang berbasis dan terinspirasi dengan nilai nilai agama yang ingin menjadikan agama sebagai sumber solusi bagi persoalan persoalan didunia, menjadi sumber inspirasi bagi solusi krisis yang terjadi dalam berbagai bidang dalam kehidupan di dunia ini.
Lebih lanjut Wasekjen PBNU menjelaskan bahwa Vihara Mendut ini dipilih karena merupakan salah satu vihara yang masih beroperasi setiap hari, ini bukan tempat wisata, tetapi di Vihara Mendut tiap pagi dilakukan peribadatan oleh para Bhikkhu melakukan persembahyangan.
Gus Najib Azca berharap kegiatan ini akan menginspirasi kepada semuanya mengenai bagaimana seharusnya umat agama mayoritas itu melindungi, merawat, dan menjaga hubungan baik dan menghormati kepada umat umat minoritas.
Kepala Vihara Mendut YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera mengatakan bahwa tamu Delegasi sangat nyaman di Vihara Mendut karena mereka merasakan suasana yang tenang, damai, dan itulah kontribusi Vihara Mendut untuk masyarakat bahkan dunia.
“Kami terima dengan terbuka dengan suasana kekeluargaan dan mereka mempunyai kesan yang sangat kuat, Inilah kerukunan dan nilai nilai spiritual yang masih kental di Indonesia, itu kesan mereka, saya selaku tuan rumah sangat gembira dan bahagia sekali,” ungkap Bhante.
Bhante berharap R20 ini akan menjadi institusi permanen dan akan mengadakan pertemuan pertemuan terus menjelang G20, selanjutnya kata Bhante kami ingin memberikan nilai nilai moral dan spiritual kepada dunia dan kepada G.20.
Menurut Bhante G.20 tidak hanya membicarakan tentang politik ekonomi, lingkungan dari perspektif mereka tetapi kami ingin memberikan kontribusi moral, moral spiritual yang nilai nilai itu sangat berharga untuk dunia.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi menyambut baik atas aktivitas atau kegiatan yang dirancang oleh Liga Muslim Dunia dan PB NU dalam rangka mengisi kegiatan kegiatan G.20 dengan R.20 ini.
Dirjen menambahkan ini merupakan salah satu agenda yang penting dengan membawa delegasi untuk mengunjungi vihara Mendut dan ini satu satunya tempat ibadah yang dikunjungi secara terjadwal oleh panitia dari R.20 ini.
“Itulah satu kebanggaan dari kita semua bahwa ditengah tengah umat muslim yang begitu banyak ternyata ada tempat ibadah yang bisa hidup berdampingan rukun damai dan mendapat sporting dari Masyarakat sekitar,” pungkasnya.