Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Darwanti Penyuluh Agama Buddha, Mengabdi Tiada Henti

Selasa, 16 November 2021
Kategori : Berita

Temanggung (Humas Buddha) -------- Penyuluh Agama sebagai garda terdepan dari Kementerian Agama dalam melakukan pelayanan di bidang keagamaan,  punya peran penting untuk menguatkan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Dalam membantu melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada umat Buddha Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui Penyelenggara Buddha tahun 2021 melakukan rekrutmen Penyuluh Agama Buddha Non PNS sebanyak 24 penyuluh.

Penyuluh Agama Non PNS, Darwanti menuturkan bahwa penyuluh Agama Buddha Non PNS di Kabupaten Temanggung, disamping melakukan penyuluhan  juga membantu  kegiatan keagamaan lainnya.

“Saya diangkat menjadi Penyuluh Agama Buddha Non PNS  bertugas membina dan melakukan penyuluhan keagamaan, juga melayani umat dalam melakukan pernikahan atau Pembantu Pencatat Perkawinan Buddha (P4B) mulai tahun 2007,” ungkapnya.  

“Melayani dan melakukan pencacatan pernikahan Agama Buddha di wilayah Kabupaten Temanggung dan sekitarnya,” tambahnya.

Lebih lanjut Darwanti mengungkapkan rasa keluh kesah dan semangatnya dalam mengabdi dan terus berjuang untuk melayani umat, Kamis (11/11/2021)

Ibu dari dua anak ini juga membantu suami dalam aktivitas di ladang dan berkebun tetapi tidak pernah mengeluh dalam membagi tugas.

“Saya melakukan ini dengan penuh pengabdian tiada henti karena umat harus dilayani baik dari segi keagamaan dan lainnya termasuk pernikahan yang memang menjadi kesanggupan saya,” jelasnya.

Mulai tahun 2017 sampai sekarang Darwanti juga menjadi Penyuluh Informasi Publik (PIP) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Di  masa pandemik Darwanti mencoba menambah ekonomi keluarga mencoba  membuat batik eko print dengan motif natural semi tekstil yang di buat dari warna tumbuhan daun jati dengan bahan kain katun atau sutera.

Hasil dari pembuatan batik dipasarkan melalui online dengan pembeli kebanyakan dari wilayah Bandung dan Jakarta, dan selama ini sudah menghasilkan batik 60 pace ukuran  2 m x 1,5 m  dengan harga Rp. 150.000 sampai 350.000 sesuai dengan motif batik.

Darwanti berharap agar penyuluh agama Non PNS seperti saya ini  bisa tetap mengabdi.  Dan semoga pemerintah selalu  memperhatikan dan terus mempertahankan penyuluh Non PNS untuk tetap berkarya melayani umat di daerah.  


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait