Direktur urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Supriyadi berikan materi pada kegiatan Musyawarah Penyelenggaraan Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha di Hotel Atria, Serpong Tangerang Banten, Jumat (10/05).
Dalam kesempatan ini, Supriyadi sampaikan bahwa bidang pendidikan agama dan keagamaan harus menjadi prioritas utama dalam membangun karakter dan kehidupan umat Buddha menjadi lebih baik dan berkualitas.
"Bidang Pendidikan agama dan keagamaan Buddha harus menjadi program prioritas untuk meningkatkan kualitas SDM Buddhis," ujar Supriyadi.
Selain itu, Supriyadi juga menjelaskan strategi pembangunan karakter bangsa melalui pendidikan agama dan keagamaan Buddha.
"Adapun strategi yang harus dilaksanakan yakni, peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran Buddha, peningkatan akses dan mutu pendidikan, serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan bagi umat Buddha," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan pendidikan Agama Buddha tidak hanya dalam upaya menanamkan nilai nilai ajaran Buddha, budi pekerti, melainkan juga menyiapkan pembekalan keterampilan hidup serta nilai - nilai kebangsaan yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Kebhinnekaan serta NKRI .
"Pembangunan pendidikan agama dan keagamaan baik formal, non formal maupun informal sangat penting.
Upaya yang telah dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Dhammsekkha sebagai pendidikan formal serta pendidikan non formal seperti pendidikan Pabbaja dan SMB," kata Supriyadi.
Peraturan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Buddha mengatur bahwa penyelenggaraan pendidikan keagamaan Buddha bertujuan untuk mengembangkan potensin peserta didik.
Supriyadi berharap pendidikan formal dan non formal dapat menghasilkan SDM yang bukan saja cerdas secara ilmu, tapi juga cerdas dalam spiritual.