Jakarta (Bimas Buddha) --------- Dalam upaya mendukung dan meningkatkan minat investasi di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peluang Investasi di Free Trade Zone Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Acara selama satu hari ini menghadirkan narasumber utama Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Cokky Wijaya Saputra, S.H.
Dalam diskusi yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Central Cipta Murdaya, Jakarta Pusat, Cokky menekankan pentingnya memanfaatkan potensi Free Trade Zone sebagai langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Investasi di Free Trade Zone Tanjungpinang adalah salah satu peluang besar yang tidak hanya akan menguntungkan investor, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang,” ujarnya pada Kamis (10/10/2024)
Kepala BP Tanjungpinang hadir lengkap beserta seluruh jajaran. Salah satunya adalah Kepala Bidang Data dan Informasi BP Kota Tanjungpinang Ebel Onezmarez Saragih, S.I.P., dengan membahas mengenai infrastruktur dan kebijakan yang mendukung iklim investasi di wilayah tersebut. Ebel menambahkan bahwa Tanjungpinang menawarkan insentif pajak dan fasilitas penunjang yang kompetitif bagi para investor.
Sementara Sekretaris Jenderal DPP KCBI Willy Wiyatno, Ph.D., menyampaikan harapannya atas terselenggaranya diskusi ini. “KCBI selalu mendukung inisiatif yang mempertemukan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kami berharap diskusi ini dapat mendorong sinergi yang lebih kuat dalam memanfaatkan peluang di Free Trade Zone, demi kemajuan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” kata Willy.
Diskusi ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pengusaha dan akademisi. Ketua Harian DPP KCBI Eric Fernando, S.I.P., M.Si., yang juga menjadi moderator acara, menegaskan pentingnya kolaborasi strategis untuk mewujudkan potensi ekonomi lokal.
Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) didirikan oleh Ibu Dra. S. Hartati Murdaya pada tahun 1994 sebagai wadah pemersatu Cendekiawan Buddhis Indonesia berasaskan Pancasila dan Buddha Dharma dengan visi Terwujudnya Cendekiawan Buddhis Indonesia yang Berlandaskan Dharma Agama dan Dharma Negara menuju Indonesia Emas.