Plt. Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma hadiri Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Keluarga Besar Medis Buddhis Indonesia (PKBMBI) Periode 2022-2025, Jakarta (10/07).
Nyoman menyampaikan organisasi profesi kelak menjadi partner untuk menciptakan sinergi dengan pemerintah.
"Di masyarakat Buddhis tanah air, telah tumbuh beberapa organisasi profesi kelak akan bisa menjadi partner untuk menciptakan sinergi dengan pemerintah dan kedepan kita semua harus mempunyai ukuran yang jelas terhadap kualitas," ungkap Nyoman.
Kedepan kita semua harus mempunyai ukuran yang jelas terhadap kualitas. Jangan sampai dengan banyaknya organisasi tersebut tetapi tidak memberikan peran serta, salah satunya ke dalam yaitu bagi umat Buddha itu sendiri, sambungnya.
Plt. Dirjen menyebutkan bahwa prinsip yang menjadi dasar KBMBI, salah satunya adalah welas asih sesuai ajaran Buddha Dhamma, dari hal itu hendaknya KBMBI mengimplementasikannya dalam masyarakat yang disebutnya menjadi dua cluster yaitu masyarakat secara umum dan masyarakat Buddhis.
Kepada jajaran pengurus terpilih Nyoman menekankan agar tidak mengesampingkan masyarakat Buddhis Indonesia, dalam bidang kesehatan.
Menurutnya saat ini masih terdapat 21 desa yang belum mempunyai vihara, selanjutnya KBMBI dapat bersinergi dengan organisasi lain masuk ke dalam ranah tersebut.
“KBMBI dapat turut memajukan umat Buddha melalui celah itu. Misalnya berupa pendirian klinik atau pelayanan kesehatan di vihara,” harapnya.
Nyoman mengajak agar organisasi dapat dengan baik menjalankan visi misinya dan juga semua organisasi-organisasi dapat terhubung atau terkoneksi agar dapat melakukan karya besar untuk bangsa guna mewujudkan kemajuan umat Buddha.
Sebelumnya ketua panitia Dr. Sosiadi Dharma melaporkan sesuai hasil Kongres II, tanggal 15 April 2022 di Jakarta kepengurusan periode tahun 2022-2025 dengan Ketua Umum Lay Johan Gautama.
Hadir pada kesempatan tersebut YM. Bhikkhu Ratanadhiro, perwakilan majelis agama Buddha, dan segenap tamu undangan.