Jakarta (Bimas Buddha) ---------- Pelaksanaan Jakarta Plurilateral Dialogue 2023 dengan mengusung tema, “Strengthening the Culture of Tolerance by Mainstreaming the UN Resolution 16/18” dilaksanakan dari tanggal 29 s.d 31 Agustus 2023.
Jakarta Plurilateral Dialogue 2023 mengagendakan dialog pluralisme dan beberapa agenda lainnya, serta dilengkapi dengan stand pameran dari masing masing Kementerian dan Lembaga. Pada Kementerian Agama terdapat stan Pameran Moderasi yakni gabungan dari unit kerja eselon 1 (Ditjen Bimas Islam, Ditjen Pendis, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Buddha, dan Badan Litbang).
Pameran Moderasi Beragama menyajikan informasi dan layanan maupun beberapa souvenir yang mendukung program pada Kementerian Agama.
Dalam kesempatannya banyak pejabat dan peserta kegiatan yang mengunjungi stan pameran Moderasi Beragama, tampak Dirjen Bimas Buddha dan Dirjen Bimas Kristen serta pejabat dilingkungan Kementerian Agama yang mengunjungi stan pameran Moderasi Beragama.
Sigit Pamungkas Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan saat kunjungi stan pameran Moderasi Beragama menyampaikan stan ini sesuatu yang mengesankan.
“Ini sesuatu yang mengesankan karena kita bisa melihat berbagai literatur berbagai pemikiran, berbagai diseminasi, oleh berbagai agama, dan kita bisa melihat sebenarnya bangsa kita sangat beragam,” ungkapnya.
Menurutnya ada dalam harmoni, tidak sekedar beragam, tapi beragam yang harmoni. “Literatur yang tersaji disini juga sangat bervariatif, memberikan hal-hal yang unik. Ada detail-detail terkait dengan beberapa daerah,” lanjut Sigit Pamungkas sambil memegang buku Borobudur.
Sigit Pamungkas menambahkan pameran ini ada detail-detail terkait praktik-praktik di tingkat lokal tetapi ada yang sifatnya generik. “Intinya saya lihat sangat kaya apa yang ditampilkan oleh stand dari kementerian agama,” sebutnya.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan berharap apa yang diproduksi oleh Kementerian Agama ini dapat diseminasi lebih luas.
“Saya termasuk penggemar buku-buku terkait agama. Separuh buku saya di rumah itu adalah terkait dengan agama tetapi ternyata banyak produk yang belum saya miliki. Padahal sangat bagus-bagus. Jadi bisa diseminasi lagi produk yang terkait Kementerian Agama,” jelas Sigit Pamungkas.