Dirjen Bimas Buddha: Buddhisme adalah Salah Satu Solusi untuk Mengatasi Krisis Global
Jakarta (Bimas Buddha) --------- Waisak adalah waktu dimana umat Buddha kembali mengingat kembali serta menghormat Buddha. Hal itu disampaikan Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mewakili Menteri Agama RI dalam “18th United Nations (UN) Day of Vesak Celebration 2567/2023” yang dihelat di Mahachulalongkornrajavidyalaya University, Ayutthaya, Thailand pada Kamis (01/06/2023).
Supriyadi mengatakan bahwa perayaan tiga peristiwa suci dalam Waisak, yakni kelahiran, pencerahan, serta wafatnya Buddha sebagai manusia mengajarkan bahwa sifat asli kita sebagai manusia yaitu tidak kekal.
“Waisak adalah saat kita menghormati Sang Buddha, pada Hari Raya Waisak kita merayakan Kelahiran, Pencerahan dan Wafatnya Sang Buddha sebagai Manusia. Inilah sifat asli kita, tidak kekal,” terang Supriyadi.
Melalui forum internasional tersebut pula, Supriyadi sampaikan bahwa Buddha sebagai guru telah membabarkan Dharma sebagai ajaran untuk menerapkan pencerahan dan kebahagiaan.
“Sang Buddha sebagai guru memberi kita dharma sebagai ajarannya untuk menerapkan pencerahan dan kebahagiaan,” imbuhnya.
Supriyadi juga menyebut bahwa pada situasi global setelah covid-19, Buddhisme menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis global yang terjadi.
“Selama situasi global setelah pandemi COVID 19, Buddhisme adalah salah satu solusi untuk mengatasi krisis global,” jelasnya.
Perayaan Waisak yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa itu diawali dengan sambutan Sangharaja Thailand, ucapan selamat datang dari panitia, dirangkai dengan pesan dari Sangharaja dan Mahanayaka dari masing-masing negara.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Perdana Menteri Sri Lanka Dinesh Gunawardena yang diikuti oleh sambutan dari para pemimpin Buddhis.
Mewakili Indonesia, turut hadir dalam acara tersebut yakni anggota Sangha Bhiksu Dutavira Mahasthavira, Bhikkhu Ditthisampano Thera, Bhikkhu Medhacitto, Dr. Hc Efendi Hansen Wakil Presiden ABTO serta perwakilan perguruan tinggi sebagai delegasi dan partisipan.
