Pekanbaru (Humas Buddha) --------- Buka Sippa Dhamma Samajja Tingkat Nasional VIII Menteri Agama Republik Indonesia kalian akan menjadi calon calon pemimpin bangsa karena itu dengan keahlian masing masing hendaklah tetap bersatu padu untuk maju bersama membangun bangsa.
Kalian semua para siswa siswa semua peserta Sippa Dhamma Samajja adalah orang orang yang terpilih dan mewakili para siswa dari wilayah masing masing, dan prestasi yang kalian ukir, kalian akan menjadi calon calon pemimpin bangsa karena itu dengan keahlian masing masing hendaklah tetap bersatu padu untuk maju bersama membangun bangsa
Oleh karena itu even yang dilaksaakan secara nasional secara berkala ini diharapkan betul-betul dapat menumbuhkembangkan ketrampilan generasi abad ke 21, mari kita dorong mereka untuk menjadi anak anak yang berjiwa sportif, kreatif, komunikatif, percaya diri kritis dan berkepribadian tangguh pesannya.
Lebih lanjut Menag mengajak kepada peserta Sippa Dhamma Samajja untuk berjuang 2 (dua) hal yakni berjuang menjadi yang terbaik dari kompetisi dari setiap bidang lomba, berjuang melawan covid 19 dan menjadi pemenag yang sejati.
“Untuk Anak-anakku yang mengikuti Sippa Dhamma Samajja kalian lagi berjuang 2 (dua) hal pertama berjuang menjadi yang terbaik dari kompetisi dari setiap bidang lomba, kedua berjuang melawan covid 19. Keduanya harus dilakukan dengan serentak dan sejalan agar dapat menjadi pemenang dalam dua hal tersebut, pedomani ajaran Buddha yang sangat baik ini sebagaiman dinyatakan bahwa menaklukkan ribuan orang belum bisa disebut sebagai pemenang pemenag sejati adalah mereka yang mampu menaklukkan diri sendiri. Artinya kalian semua harus dapat menjadi yang terbaik diatara yang paling baik. Jadilah pemenag yang sejati” Tambahnya.
Kepada para guru Pendidikan Agama Budda Menteri Agama mengingkatkan bahwa ajang ini juga merupakan bentuk evaluasi sejauh mana peran guru sebagai seorang pendidik yang mampu membentuk pribadi siswa yang dapat mengplikasikan keilmuan dan keyakinan.
“Kepada para guru pendidikan agama Buddha saya mengingkatkan bahwa ajang ini juga merupakan bentuk evaluasi sejauh mana peran guru sebagai seorang pendidik yang mampu membentuk pribadi siswa yang dapat mengalikasikan keilmuan dan keyakinan bukan hanya mendeteksi pemahaman keagamaan pada diri siswa semata” pesannya.
Diakhir sambutan Menag pesan kepada para guru pendidikan agama Buddha dapat mengambil nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari Candi Borobudur sebagai bagian dari materi pembelajaran pendidikan agama.
“Saya juga berharap saudara dapat mengambil nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari Candi Borobudur sebagai bagian dari materi pembelajaran pendidikan agama Buddha kiranya saudara dapat meneruskan pesan kehidupan yang tergambar dalam setiap relief yang menunujukkan ajaran keagamaan yang berkebudayaan sehingga para siswa dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain serta menjadi umat Buddha Indonesia yang religius, cerdas dan moderat” pungkasnya.