Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Supriyadi sampaikan agar setiap umat beragama memiliki sikap, cara pandang dan praktik beragama yang moderat dalam kehidupan bersama, Balikpapan (20/4).
Disampaikan Supriyadi saat buka Kegiatan Penguatan Forum Kerukunan Umat Buddha, yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur melalui Pembimas Buddha.
“Pada prinsipnya setiap organisasi itu pasti akan membawa misi sebagai suatu upaya untuk mewujudkan tujuan organisasinya. Dengan memperhatikan banyaknya organisasi keagamaan buddha tentu perlu upaya bersama agar kesemuanya dapat hidup berdampingan dalam satu tujuan meningkatkan kualitas umat buddha. Karena itu perlu ada wadah dan strategi yang harus disiapkan. Moderasi beragama merupakan strategi dalam kehidupan bersama, dengan itu kita bisa membangun dan mewujudkan kehidupan yang rukun sesuai dengan program moderasi beragama dimana setiap umat beragama akan memiliki sikap, cara pandang dan praktek beragama yang adil dan berimbang,” jelasnya.
Menurut Supriyadi keberadaan forum kerukunan umat buddha sangat diperlukan, sebagai wadah, dimana seluruh pimpinan organisasi dapat menyampaikan dan mengembangkan kehidupan beragama yang baik dan benar melalui program moderasi beragama, yakni agar umat Buddha memiliki sikap, cara pandang dan praktik beragama dalam kehidupan bersama yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan atas dasar prinsip adil dan berimbang.
“Inilah yang menjadi bagian dari tugas kita untuk terus memberikan penguatan-penguatan kepada umat buddha sebagai bagian warga negara Indonesia yang juga berkewajiban menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita tahu bahwa kehidupan beragama itu menjadi pintu masuk yang paling mudah dan strategis untuk untuk mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tegasnya.
Supriyadi menambahkan dalam sebuah forum setiap anggota organisasi harus dapat melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik, memahami bahwa dalam kondisi situasi umat Budha Indonesia sendiri itu terdiri dari berbagai macam organisasi dan majelis yang didalamnya juga ada berbagai macam tradisi keagamaan.
Hal ini menjadi pokok perhatian kita, untuk kemudian diterjemahkan dalam program kegiatan selanjutnya melakukan suatu upaya mewujudkan kehidupan umat beragama Buddha yang rukun dan damai.
Bahkan lanjut Dirurpendik dua kata kunci dalam kehidupan bersama yakni adil dan berimbang itu perlu di pahami dengan baik, sehingga tidak menjadi salah dalam menjalankan dan menunaikan kewajiban beragamanya. Laksanakanlah ajaran agama dengan sepenuh hati karena memang dalam beragama itu sifatnya wajib dan harus dilaksanakan dengan penuh komitmen dan integritas.
“Dua prinsip tersebut menurutnya harus dapat menjadi pedoman dan menjadi bagian dalam kehidupan kita. Nilai-nilai buddha dhamma yang ada perlu di pahami dan dipraktekkan, namun perlu juga kebijaksanaan dalam mewujudkannya. Hal penting lainnya adalah bagaimana caranya agar kita bisa mewujudkan prinsip nilai-nilai adil dan berimbang, maka di sini perlu adanya pengetahuan pada Buddha dhamma yang harus semakin baik. Belajar agama Buddha itu bukan menghafalkan teks kitab sucinya tapi juga harus mampu menterjemahkan nilai-nilai teks itu. Nilai-nilainyalah yang kita praktekkan dalam kehidupan bersama” ajaknya.
Hadir dalam Kegiatan Penguatan Forum Kerukunan Umat Buddha Ketua Walubi Provinsi Kalimantan Timur Tjan Hariyanto Chandra, Pengurus Lembaga, Pengurus Majelis, Perwakilan Guru Pendidikan Agama Buddha, Perwakilan Penyuluh Agama Buddha Non PNS.