Ditjen Bimas Buddha melakukan review Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dengan mengadakan kegiatan Penyusunan Standar Nasional Pendidikan (kegiatan I Review Standar Isi dan buku), Tangerang Banten(09-11/04). Dengan review ini Sesditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma mengharapkan buku yang dihasilkan dapat selaras dengan Mantra Kementerian Agama.
“Diharapkan dengan review buku ini dapat selaras dengan mantra Kemenag, yaitu moderasi beragama, kebersamaan umat dan integrasi data,” ucap Nyoman saat membuka acara tersebut.
Dikatakan Nyoman siswa diharapkan memahami konsep penerapan moderasi beragama. Ia lanjut Nyoman dapat memiliki pemahaman tentang kebersamaan umat ketika bermasyarakat.
Yang tak kalah penting dikatakan nyoman isi buku harus menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan kekerasan, isu SARA dan konflik baik dari internal masyarakat Agama Buddha dan eksternal.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat Buddha mengenai kebutuhan buku cetak pendidikan Agama Buddha bagi para siswa yang beragama Buddha di Indonesia,” tegas Nyoman.
Nyoman juga menyampaikan hal ini juga sesuai dengan UU Nomor 3/2017 yang memberikan amanat kepada Ditjen Bimas Buddha untuk mengadakan proses review buku tersebut.
“Dikarenakan kondisi dan perkembangan dunia pendidikan yang dinamis, maka diharapkan dari kegiatan ini dapat terciptanya buku pendidikan Agama Buddha dan budi pekerti yang berkualitas,” ucap Nyoman yang juga mengharapkan buku ini dapat memberikan perubahan sikap dan prilaku yang baik dari masyarakat dan siswa beragama Buddha.
Kegiatan ini mendapatkan bimbingan dari Kemendikbud dan Kemenag. Kegiatan ini diikuti oleh para penulis buku Pendidikan Agama Buddha dan budi pekerti, dan dihadiri oleh perwakilan praktisi pendidikan Agama Buddha dari berbagai provinsi yang berjumlah 50 orang peserta