Top
    bimasbuddha@kemenag.go.id
+62 811-1001-1809
Puslitbang LKKMO Gelar Persiapan Omnibus Riset dan Survei Zona Integritas

Nyoman: Pendidikan Menjaga Budaya Adiluhung

Senin, 04 September 2023
Kategori : Berita

Jakarta (Bimas Buddha) ------------ Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma hadiri Wisuda ke XIX dan Diesnatalis STAB Maha Prajna Jakarta.

Atas nama pemerintah Nyoman menyampaikan ucapkan selamat atas wisudanya para mahasiswa yang kali ini telah berhasil berjuang menjadi Sarjana Pendidikan.

“Tentu keberhasilan hari ini merupakan titik awal perjuangan yang akan datang, tantangan sesungguhnya ketika kita sudah menjadi sarjana, bagaimana berkecimpung ditengah-tengah masyarakat,” ucap Nyoman saat sambutan Wisuda ke XIX dan Diesnatalis pada Sabtu (02/09/2023).

Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha (Dirurpendik Agama Buddha) juga memberikan apresiasi sangat tinggi terhadap eksistensi STAB Maha Prajna yang sudah 22 tahun berkiprah melahirkan begitu banyak Sarjana dan Magister yang lahir dari STAB Maha Prajna.

“Peran serta dan kontribusi sekolah tinggi agama Buddha ini tidak bisa dipandang kecil, mengingat sudah banyak lulusan dari STAB ini yang menjadi guru agama Buddha dan frofesi lainnya di Indonesia,” lanjut Dirurpendik Agama Buddha.

Kepada mahasiswa yang hari ini di wisuda Nyoman berpesan agar dapat turut serta menjaga eksistensi umat Buddha tanah air, tentang pendidikan sudah mulai menjadi tanggungjawab bersama bukan saja pemerintah tapi kita semua harus punya perhatian yang ekstra terhadap pembinaan umat Buddha.

“Ini yang harus kita bangun kenapa hari ini temanya sangat menarik bagaimana menjadikan pendidikan atau kita-kita menjadi cerdas, berkarakter, berbudaya adiluhung,” sebutnya.

Budaya adiluhung lanjut Nyoman kalau kita perhatikan adalah budaya kebersamaan dan penghormatan serta penghargaan yang begitu dalam dan tinggi ditengah-tengah kita, dimana budaya menghormati dan menghargai ini sudah mulai luntur.

“Ini perlunya kehadiran kita sebagai orang-orang terdidik. Cerdas itu adalah salah satu instrument untuk bisa menjaga budaya adiluhung. Orang cerdas kalau tidak memiliki karakter yang baik dapat membawa permasalahan sendiri, yang kita ciptakan adalah karakter buddhis yang harus kita rawat supaya menumbuhkan kebersamaan ditengah-tengah masyarakat itu penting,” terang Nyoman.

Dirurpendik Agama Buddha berpesan bahwa Ilmu yang sudah diperoleh yang sudah digodok kurang lebih empat tahun, baktikan kepada masyarakat kita, masyarakat Buddha, Bangsa Indonesia dan juga untuk negeri kita.

Nyoman kembali menjelaskan seiring dengan lahirnya peraturan Menteri Agama nomor 15 tahun 2022 ada ruang bagi sekolah tinggi agama Buddha di Indonesia untuk melakukan  akselerasi perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi institut, dari institut menjadi universitas.

Untuk itu Nyoman berharap perlu membangun lompatan untuk menuju instuitut yaitu dengan mengembangkan prodi-prodi baru.

“Dengan pengembangan prodi-prodi baru akan dapat menambah minat mahasiswa, meningkatkan nilai akreditasi, agar sekolah tinggi Maha Prajna ini kedepan menjadi institute,” harapnya. 


Sumber
:
Humas Buddha
Penulis
:
Tim Humas
Editor
:
Budiyono

Berita Terkait