Bogor (Bimas Buddha) ------ Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi mengatakan kehadiran kita disini sangat penting, karena menjadi bagian dari perkembangan Buddha Dhamma di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Supriyadi saat membuka Musyawarah Nasional I Forum Komunikasi dan Kebersamaan Tempat Ibadah Agama Buddha Indonesia (Kelenteng - Bio - Vihara - Cetiya) (FKKTI - ABI), Sabtu (11/02).
Forum ini dibentuk untuk mewujudkan tujuan yang telah disepakati bersama-sama. Maka setiap pengurus wajib untuk memegang teguh tujuan bersama dalam menjaga keberlangsungan organisasi.
Menurut Supriyadi sebagai mitra Ditjen Bimas Buddha, FKKTI-ABI dapat mengambil peran dalam menata dan memberikan register rumah ibadah agama Buddha. “Rumah ibadah Agama Buddha berupa Kelenteng, Vihara, Bio, Kuil, serta Cetiya. Bimas Buddha tidak akan mengubah apapun yang menjadi kehendak umat Buddha dalam mengelola rumah ibadah,” jelas Supriyadi.
"Maka dalam hal ini Bimas Buddha meregister rumah ibadah agama Buddha menggunakan sistem online atau dengan menggunakan teknologi informasi yang disebut Sistem Informasi Organisasi dan Rumah Ibadah (SIORI) Buddha,” tambahnya.
Dirjen mengharapkan FKKTI-ABI dalam setiap kegiatannya berkoordinasi dengan Penyelenggara dan Pembimas Buddha setempat untuk bersama-sama membina umat Buddha.
“FKKTI-ABI dapat membantu kami dalam memeberikan edukasi, layanan, pengertian pentingnya mendapat register dari Bimas Buddha dan dan selanjutnya mlalui forum ini dapat terus menjaga kerukunan pengurus dan umat Buddha,” harap Dirjen.
Ketua Umum FKKTI-ABI, Beny Susanto menyampaikan forum ini telah berusia 5 tahun dan beranggotakan 47 rumah ibadah agama Buddha meliputi Kelenteng, Bio, Vihara, dan Cetiya.
"Selain itu, kami juga melakukan kegiatan berupa pertemuan rutin 2 bulan sekali, bakti sosial, mengunjungi kelenteng yang terkena musibah kebakaran, serta banyak kegiatan sosial lainnya,” tutur Beny Susanto.
Dengan adanya Munas 1 ini, FKKTI-ABI menjadi lebih maju dan sukses membantu pemerintah dalam pembinaan umat Buddha.
Turut hadir mendampingi Dirjen Bimas Buddha, Kasubdit Kelembagaan pada Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Karsan, Penyelenggara Bimas Buddha Kabupaten Bogor Handrian Wijaya.