Dalam membantu memulihkan acara aktivitas keagamaan Buddha paska gempa Lombok beberapa waktu lalu, Bimas Buddha akan segera menyalurkan Bantuan RIAB (Rumah Ibadah Agama Buddha). Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitasnya, Bimas Buddha Prov. Nusa Tenggara Barat mengadakan Rapat Koordinasi Bantuan Renovasi/Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Rumah Ibadah Agama Buddha Akibat Gempa Lombok Tahun 2018.
“Bantuan yang diberikan harus segera dilaksanakan dan dapat dipertanggungjawabkan” tegas Pembimas Nusa Tenggara Barat (NTB) Aryadi Satyawira saat membuka acara, Mataram (25/03).
Sesuaikan SK Dirjen Bimas Buddha, Aryadi mengatakan besaran nilainya bervariasi tergantung kerusakannya.
“Nilainya sudah SKkan Dirjen Bimas Buddha tergantung kerusakan rumah ibadah, sehingga tugasnya hanya mencairkan bantuan saja,” jelas Aryadi.
Bantuan tersebut dijelaskan Aryadi adalah bantuan yang diperuntukan khusus untuk ruang Dhammasala.
Terkait besaran nilainya, hal tersebut merupakan merupakan hasil verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Ditjen Bimas Buddha.
“Kami telah melakukan verifikasi lapangan terhadap vihara-vihara usulan Bimas Buddha NTB yang akan dibantu. Ini dilakukan untuk menentukan besaran bantuan yang akan diberikan kepada ,” ucap Kasi Bina Lembaga Ditjen Bimas Buddha Wohni.
Pada kesempatan itu kegiatan tersebut Aryadi juga menjelaskan mekanisme pelaporan Laporan Pertanggungjawaban(LPJ). Hal ibi dilakukan untuk menghasilkan laporan yang baik.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTB Nasaruddin, berkesempatan memberikan sambutan dan arahan terkait RIAB. Ditegaskannya untuk menerima bantuan agar dimaksimalkan untuk membangun tempat ibadah.
Kegiatan dihadiri oleh Para Ketua Vihara yang akan menerima bantuan baik dari Lombak Barat, Mataram, maupun Lombok Utara.